Optimasi OpenLiteSpeed dengan LScache

Optimasi OpenLiteSpeed dengan LScache banner

OpenLiteSpeed adalah web server ringan dan berkinerja tinggi yang banyak digunakan oleh pengembang web untuk meningkatkan kecepatan situs mereka. Salah satu fitur utama yang membuat OpenLiteSpeed unggul adalah kemampuannya untuk bekerja dengan LSCache, sebuah sistem caching bawaan yang mampu secara signifikan mengurangi waktu pemuatan halaman. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara optimasi OpenLiteSpeed dengan LSCache agar mendapatkan performa maksimal.

Menginstal OpenLiteSpeed dan LSCache

Sebelum melakukan optimasi, pastikan OpenLiteSpeed sudah terinstal di server Anda. Jika belum, Anda dapat menginstalnya dengan perintah berikut pada sistem berbasis Linux:

wget -O - https://repo.litespeed.sh | bash
apt install openlitespeed -y  # Untuk Debian/Ubuntu
yum install openlitespeed -y  # Untuk CentOS/RHEL

Setelah instalasi selesai, Anda dapat mengakses panel administrasi OpenLiteSpeed di http://your-server-ip:7080.

Selanjutnya, instal ekstensi LSCache yang kompatibel dengan CMS yang digunakan. Misalnya, jika Anda menggunakan WordPress, Anda bisa menginstal plugin LiteSpeed Cache langsung dari repositori plugin WordPress.

Mengaktifkan LSCache di OpenLiteSpeed

Untuk mengaktifkan LSCache pada OpenLiteSpeed, ikuti langkah-langkah berikut:

lscache openlitespeed
  • Masuk ke WebAdmin Console (http://your-server-ip:7080).
  • Pilih Virtual Hosts > pilih domain Anda.
  • Pergi ke tab Modules dan pastikan opsi Enable Cache diatur ke Yes.
  • Atur Cache Expire Time sesuai kebutuhan, misalnya 604800 detik (7 hari).
  • Simpan konfigurasi dan restart OpenLiteSpeed dengan perintah:
service lsws restart

Contoh konfigurasi untuk cache 24jam / 1 hari sebagai berikut:

storagePath $VH_ROOT/lscache
checkPrivateCache   1
checkPublicCache    1
maxCacheObjSize     10000000
maxStaleAge         0
qsCache             1
reqCookieCache      1
respCookieCache     1
ignoreReqCacheCtrl  1
ignoreRespCacheCtrl 0

enableCache         1
expireInSeconds     86400
enablePrivateCache  1
privateExpireInSeconds 86400

Konfigurasi Rules LSCache

Untuk memaksimalkan caching, Anda bisa menggunakan file .htaccess. Contoh konfigurasi dasar:

<IfModule LiteSpeed>
    CacheLookup on
</IfModule>

Jika Anda menggunakan WordPress, pastikan plugin LiteSpeed Cache telah dikonfigurasi dengan benar, termasuk mengaktifkan Object Cache, Browser Cache, dan CSS/JS Optimization di pengaturannya.

Menguji dan Memantau Performa

Setelah konfigurasi selesai, Anda dapat menguji caching dengan alat seperti GTmetrix atau PageSpeed Insights untuk memastikan cache bekerja dengan baik. Selain itu, gunakan website https://check.lscache.io/ untuk melihat apakah LSCache aktif:

test lscache openlitespeed

Selain itu kamu juga bisa langsung cek menggunakan browser dengan mengunjungi domain atau website kamu:

hasil di browser optimasi openlitespeed

Jika outputnya menampilkan MISS, atau HIT, berarti LSCache telah bekerja dengan benar.

Kesimpulan

Optimasi OpenLiteSpeed dengan LSCache dapat secara signifikan meningkatkan kecepatan dan performa situs web Anda. Dengan konfigurasi yang tepat, halaman akan dimuat lebih cepat, mengurangi beban server, dan meningkatkan pengalaman pengguna. Jangan lupa untuk secara berkala mengecek dan menyesuaikan pengaturan caching agar selalu optimal sesuai dengan kebutuhan website Anda.

Previous Article

Tutorial Blokir Akses Folder dan File dengan .htaccess

Next Article

Fungsi Telnet dan Cara Menggunakannya

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *