Mengatasi SSH Error Setelah Ubah Port

Mengatasi SSH Error Setelah Ubah Port

Mengubah port default SSH dari 22 ke angka lain adalah praktik umum untuk meningkatkan keamanan server Linux. Namun, setelah melakukan perubahan ini, kadang-kadang koneksi SSH justru gagal. Salah satu penyebab utamanya adalah SELinux yang memblokir port baru. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi error SSH setelah ubah port, dengan cara menonaktifkan SELinux.

Pahami Masalahnya

Setelah Anda mengubah port SSH di file konfigurasi:

sudo nano /etc/ssh/sshd_config

dan mengganti:

Port 22

menjadi misalnya:

Port 2222

lalu restart SSH:

sudo systemctl restart sshd

Anda mungkin akan mendapatkan error saat mencoba login:

ssh -p 2222 user@ip_address

Error yang muncul bisa berupa:

  • Connection refused
  • Permission denied
  • atau tidak ada respon sama sekali

Jika firewall sudah diatur dengan benar untuk mengizinkan port 2222, maka penyebab lainnya bisa jadi adalah SELinux.

Periksa Status SELinux

Gunakan perintah berikut untuk melihat apakah SELinux aktif:

sestatus

Jika tertulis:

SELinux status:                 enabled
Current mode:                   enforcing

maka SELinux aktif dan dalam mode enforcing, yang berarti ia memblokir semua aktivitas yang tidak sesuai dengan kebijakan keamanannya, termasuk port SSH non-standar.

Solusi 1: Nonaktifkan SELinux

Cara paling cepat adalah mematikan SELinux. Namun, perlu dicatat bahwa ini mengurangi level keamanan sistem.

Edit file konfigurasi SELinux:

sudo nano /etc/selinux/config

Ubah baris:

SELINUX=enforcing

menjadi:

SELINUX=disabled

Lalu simpan dan reboot:

sudo reboot

Setelah restart, coba kembali login SSH ke port baru.

Solusi 2 (Opsional): Tambahkan Port di Kebijakan SELinux

Jika Anda tidak ingin menonaktifkan SELinux, gunakan cara ini:

sudo semanage port -a -t ssh_port_t -p tcp 2222

Lalu restart SSH:

sudo systemctl restart sshd

Cara ini lebih aman karena menyesuaikan kebijakan SELinux daripada menonaktifkannya.

Kesimpulan

SSH error setelah ubah port sering kali disebabkan oleh SELinux yang membatasi akses. Solusi cepatnya adalah menonaktifkan SELinux, namun untuk solusi yang lebih aman dan direkomendasikan, tambahkan port baru ke dalam kebijakan SELinux. Pilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan kebijakan keamanan server Anda.

Previous Article

iftop: Alat Monitoring Bandwidth Linux untuk Melihat Traffic Internet

Next Article

Apa Itu SELinux? Panduan Dasar Keamanan Linux

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *